Ini pengalaman penulis tadi pagi Senin, 10 September 2012, tepatnya di depan SMUN Kutowinangun Kebumen. Penulis karena ada acara takziah kerumah terman, lagi-asik-asiknya mengendarai motor boncengan sama teman, posisi motor di belakang mobil Suzuki APV warna kuning emas berplat R XX….. eh….tiba-tiba dari jendela kanan, berhamburan kulit salak, dan akhirnya, pluk….!, kaget juga karena kulit salak kena helm dan badan.
Langsung penulis puntir gas, mau ndeketin tuh mobil. Tau salah atau takut di kira geng motor tuh mobil langsung ngibrit sekencang-kencangnya, walau penulis sudah pake sein kanan dan klakson, tetap saja tuh mobil ga beri kesempatan penulis nyalip, udah deh, gaya naik motor kayak jaman masih muda tak pake lagi, langsung salip lewat kiri mobil, tak deketin tuh kaca kiri mobil, tak lihat sambil tak bunyiin klakson sambil tak umpat.
Kelihatan banget tuh sopir dan penumpang diam saja.
Penulis tidak habis pikir kenapa pengguna kendaraan pribadi khususnya roda 4 sering penulis jumpai membuang sampah sembarangan, bahkan penulis sering jumpai yang membuang muntahan penumpang. Bayangkan kalo kena badan, baunya minta ampun…….!
Penulis malah jarang menjumpai pengendara sepeda motor buang sampah sembarangan, jarang sekali baik itu motor cc kecil maupun cc besar. Tapi kalau mobil, entah itu mobil butut sampai mobil harganya hampir 1 milliar, banyak yang buang sampah sembarangan. Kok tidak di tilang ya….?
Keamanan
Tes buta warna acapkali dilakukan kalau membuat atau memperpanjang SIM, tapi ada baiknya a kalau anda juga sering latihan tes buta warna sendiri. Banyak sekali software atau gambar-gambar untuk melakukan tes buta warna.
Ingat, semakin di asaha, semakin bagus mata anda untuk mengendarai sepeda motor.
Berikut gambar tes buta warna :
Bicara parkir motor, penulis jadi ingin membandingkan dengan kota-kota yang lain, jangan jauh-jauh penulis bandingkan dengan kota Yogyakarta. Dimana parkir di kota gudeg lebih tertat dan lebih teratur, dan tentunya lebih profesional. Tapi tentunya tarifnya berbeda termasuk pelayanannya.
Memang serba dilematis, juru parkir di kebumen kebanyakan (maaf penulis sebut orang tidak mampu). Dan kadang yang membuat risih pengguna motor, setiap toko ada 1 juru parkir, nah..kalau pindah toko berapa kali bayar parkiran. Memang kasihan kalu ga dibayar,ย bagaimana penghasilannya nanti.
Dan penulis sempat tanya pada juru parkir yang kebetulan teman smp dulu. Ternyata lahan parkir itu yang punya bisa pindah-pindah tangan, sebagai contoh si A yang punya pertama, nanti di jual lahannya ke si B, nah si B nanti bisa jual lahan parkir ke orang berikutnya. Makanya penulis lihat kebanyakan juru parkir di kebumen orangnya sering gonta-ganti dan masang penutup jok juga ngawur. Continue Reading
Kalau selama ini banyak orang yang mengatakan kalau ingin berburu “HIU” harus ke Jakarta, JawaBarat, atau pantai utara jawa, bahkan ada yang bilang mending ke Sulawesi atau NTB dijamin deh banyak HIU.
Waduh…..kok jauh amat ya, harus ke luar Jawa segala. selain ongkos yang mahal, juga waktunya tidak memungkinkan. Setelah puter-puter dan cari informasi, di Kebumen ternyata ada yang jual HIU, mantap……………! nih dia gambarnya: Continue Reading
Berhubung helm bawaan motor sudah 1 tahun lebih menemani penulis baik dalam suka dan duka, lebay amat yak….? penulis memutuskan cari helm baru, pilihan jatuh pada merk NHK, sebagai helm harian. Jum’at sore kemarin, penulis mulai pencarian ke Gombong(pasar wonokriyo) ada yang merk NHK, KYT, INK ukuran L, kok ga ada yang cukup, penulis langsung balik ke karanganyar, sebelah pintu kereta api ada penjual helm, helm full face kosong. langsung tancap gas ke kota kebumen, ke jl. Ahmad Yani, utara Nusantara Sakti motor, ada NHK , INK, KYT,ย ukuran L ga cukup.
Penulis mulai putus asa, tidak terasa jam sudah menunjukan pukul:17.45 wib. Penulis akhirnya pulang kerumah. Sabtu sore, penulis mulai cari lagi, mulai dari Jl. Sarbini, ada NHK sama BMC, ukurannya M, lanjut terus ke Jl. Kusuma depan JB, tidak ada NHK, adanya BMC, ukurannya L, ga cukup juga. Lanjut ke Dekat Tugu Lawet, adanya merk INK ukuran M, lanjut ke Jl. Pemuda, tidak ada, muter terus sampai pasar wonosari, tidak ada. Lanjut ke Jl. Pahlawan, tidak ada, lanjut ke Morodadi motor, NHK adanya M, ga cukup.
Istri cuma bingung, cari dimana…kok tidak ada yang pas. Penulis tancap gas ke seputar alun-alun, tidak ada. Tarik terus…sampailah di Pejagoan ke “Surabaya Jok”, ada NHK, INK, KYT, MVSTAR, ukurannya L, coba NHK tidak cukup, coba INK ukurannya M. Ternyata antara merk helm satu dengan ukuran L, ukurannya tidak sama dengan helm merk lainnya yang ukurannya L. Tambah mumet deh……! Penulis akhirnya coba MVSTAR ukurannya L.
Ternyata helm ini cocok dan pas juga di kepala. Dengan menebus Rp.275.000,00 helm ini sudah bisa di beli. NHK ga terbeli deh.
Bobotnya lebih berat sedikit dibanding merk NHK. Helm MVSTAR ternyata nyaman juga di pakai, rahang bagian bawah bisa di angkat, jadi bisa buka tutup tidak hanya kacanya saja. Kacanya juga tidak silau kalau mendapat cahaya dari depan. Tak coba kecepatan 90 km, tidak ada hembusan angin yang masuk(kecuali lubang anginnya dibuka ๐ kedalam helm, benar-benar sunyi).
Selain rahang bawah bisa di buka, helm ini juga dibalut dengan busa yang lembut, sehingga nyaman sekali di kepala, busanya juga bisa dilepas. Oh iya..helm ini juga sudah berstandar DOT. Aku di rumah punya helm ber-SNI malah catnya banyak yang sudah pudar, kacanya sudah buram. Padahal helm half face harganya ya….standar orang kebumen deh, murah bagus dan awet (karepku ๐ ).
Penulis kepenginnya sih punya helm kelas dunia, seperti arai, AGV, Xlite, tapi duitnya ga sampai, terus di kebumen tidak ada yang jual, ga mungkin laku mas…kata penjual helm di “SURABAYA JOK” Pejagoan, helm full face lakunya kurang, dibanding half face. Merk memang mempengaruhi kualitas suatu produk, tapi penulis tidak mau terjebak pada merk tertentu, yang penting nyaman dipakai, murah awet, aman, berstandar nasional atau yang lebih tinggi lagi.
Bagi bikers kebumen, kalau mau cari helm full face dan bermerk dunia, dijamin pusing tujuh keliling, tidak ada yang jual, ngga tau kalau ada yang jualan online. Penulis belum pernah coba sih….
Sewaktu penulis sedang service motor istri di bengkel AHASS, salah satu karyawati dengan ramah langsung menyapa dan bilang, “mas filter NMP sudah ada, oh..terima kasih mba, nanti habis shalat dzuhur aku kesini ya mba,ย sekalian dipasang, jawabku singkat”.Kenapa penulis ganti baru, soalnya harus pesan dulu dan kalau di kota kecil seperti Kebumen, mesti ambil dari Jogjakarta atau kota terdekat, itupun bisa 1 minggu bahkan bisa lebih. Kata si embak yang ramah, ada dua buah, ya…sudah ambil sekalian pasang sekarang dibanding nunggu 16000 km, dan yang jelas penulis tidak punya kelengakapan kunci ๐ . Harganya Rp.32.500 sekalian pasang.
(pinjam gambare yo mas) Sebetulnya di spido tertera 15012 km, menurut mekanik AHASS, penggantian filter maksimum 16000 km, tapi mengingat motor sudah sering tak pake touring, maka filterpun tak ganti baru.
Setelah selesai, motor langsung tak ajak minum dulu di SPBU panjer, biar motor lebih seger dan bagus untuk di ajak berkendara,ย sambil melirik sama aparat yang mau service matic(kok spionnya kurang satu) padahal kemarin kita-kita (club motor baru di beri pengarahan tentang kelengkapan kendaraan dan lainnya ๐ ) . Petugas SPBU tak kerjain, ‘mba…beli premix, si embak bingung….”ga ada mas, adanya pertamax, aku langsung bilang isi premium dulu mba sekian liter, terus isi pertamax sekian liter, campuran premium sama pertamax dis ebut premix mba….si embak cuma senyum-senyum saja”. Langsung isi 60:40 (60% pertamax 40% premium) masuk deh ke tangki NMP.
Setelah ganti filter baru dan minum yang seger-seger NMP tarikan lebih yahud dan enak. wuss….wuss….tapi tidak ngebut, yang penting sampai tujuan dengan selamat. Nah..buat para biker, kalau minum pertamax kemahalan bisa di coba pake “PREMIX”.
Jika Bikers mengunjungi pusat kota Leeds sekarang anda dapat meninggalkan sepeda dalam keadaan aman di tempat parkir Leeds City Council.
Loker ini memungkinkan pengendara sepeda motor tidak hanya meninggalkan sepeda motor mereka yang berharga, tetapi juga memiliki rak dan gantungan baju untuk menyimpan jaket kulit mereka, helm dan perlengkapan lain untuk memungkinkan mereka untuk pergi bekerja, atau mengunjungi kota, tanpa harus membawa segala sesuatu di sekitar dengan mereka. Loker yang sangat aman, melindungi terhadap pencurian dan vandalisme.
64% dari sepeda motor pencurian berasal dari taman mobil atauย parkir di pinggir jaln. Setiap pengguna loker mengoperasikan loker dengan memilih sendiri empat digit kode akses dan unit tetap terkunci.
Biaya ยฃ 1 jam dengan pengurangan untuk menginap lebih dari 4 jam, yang lebih murah daripada tarif parkir mobil standar, dan tersedia 24 jam sehari.